Keluarga Dadang yang mempunyai tiga anak lelaki, menerima Bugi untuk menetap di rumahnya. Bugi, adik misan Dadang, yang kedua orang tuanya sudah meninggal. Penampilan dan pembawaan Bugi yang kelaki-lakian, menjadi bahan ejekan banyak orang, baik di sekolah maupun dalam pergaulan. Bahkan di rumah pun Narsih, istri Dadang suka mengejek dan sinis terhadap Bugi. Seorang guru matematika dan olah raga, Zein, memiliki sikap lain terhadap Bugi. Zein berusaha mengubah tingkah laku Bugi itu. Tetapi guru lain, kawan-kawan Bugi, dan Bugi sendiri salah tafsir. Akibatnya, Zein juga tak enak dan risih, kemudian mencoba menjauh dari Bugi. Akibatnya Bugi kehilangan pijakan, tempat mengadu dan berlindung.